MEWUJUDKAN CITA CITA
Karya: MUHAMMAD REZA KHALIP P
Ada
seorang anak yang bernama Justin dia adalah seorang anak yang bersekolah di SMA
Suka Bakti, dia duduk di bangku kelas XII IPAS. ia di tinggal ayahnya sejak ia
berusia 15 tahun.
Ia bercita cita ingin berkuliah di
universitas besar Inggris. “Ma, kalo aku udah lulus nanti, aku mau kulian di
Inggris ma”.ucap Justin penuh keinginan, “iya, semoga terwujud ya nak”. Sahut
ibunya sambil mengelus puncak kepala Justin.
Ketika ia sedang berada di sekolah banyak
murid yang mengagumi Justin karena ia salah satu siswa yang pintar, baik dan
bisa dibilang tampan. Guru guru juga sangat bangga memiliki murid sepertinya,
piala, sertifikat dan piagam tersususn rapih di ruang guru.
2 Semester berlalu, ia mendapatkan
peringkat ke 2 di kelas nya, karena peringkat pertama di dapatkan oleh teman
baiknya yang bernama bryan. Bryan adalah teman masa kecil Justin dan sangat
menggemari seni lukis. Lukisan bryan
terpapang di berbagai mading, mulai dari lukisan pemandangan sampai lukisan
seseorang.
“Selamat yan, nilai lo bagus banget
semerter ini”. Puji Justin kepada bryan. “makasih banyak tin. Nilai lo juga
bagus ko semester ini”. Jawab bryan sambil menepuk pundak Justin.
Setelah mereka berdua lulus dari
sekolahnya itu, Mereka berdua memutuskan untuk berkuliah di Universitas besar
inggris. Justin hanya bisa bergantung pada kepintarannya itu kerena ia tidak
memiliki cukup uang untuk mendaftar ke Unuversitas tersebut. Tapi naas hanya bryan yang di beri beasiswa
di Universitas itu. Justin yang kecewa dan sedikit iri pada bryan hanya dapat memberi ucapan selamat
melalui Handphone yang ia miliki.
“selamat ya yan, lo di terima di
Universitas itu”. Pesannya sambil merasa sedikit kecewa. “makasih ya tin, gue
juga minta maaf kalo cuman gue yang di terima”. Balas bryan dalam pesan.
“gapapa yan, bukan salah lo juga kalo gue ga diterima”. Balas Justin sambil
menutup panggilan nya tersebut.
Karena Justin tidak dapat untuk
berkuliah, ia hanya dapat menjadi kasir toko, itung itung untuk meringankan
beban ibunya. “terima kasih atas belanjaannya”. Ucapnya kepada salah satu
pelanggan toko tersebut.
Setelah pulang dari pekerjaan nya
itu, Justin memutuskan untuk mandi terlebih dahulu lalu kemudian membaringkan
nya di kasurnya. Justin berfikir untuk mencoba melakukan seleksi beasiswa
Universitas besar inggris yang kedua kalinya melalu jalur online.
Setelah menuggu beberapa saat Ia
terkejut karena ia diterima di Universitas impiannya itu. Justin sontak loncat
kegirangan lalu menghampiri ibunya yang sedang menonton televisi. “bu, Justin
diterima di Universitas impian Justin bu!”. Teriak Justin yang membuat ibunya
itu kaget, “yang bener nak!?”. Tanya ibu Justin memastikan. “iya bu”. Jawab
Justin sambil mmeluk erat ibunya. “selamat ya nak, ibu bangga sama kamu”.
Ungkap ibunya sambil membalas pelukan Justin.
Justin sedang bersiap siap karena
hari ini hari keberangkatan Justin ke Inggris. “bu, Justin berangkat ya bu”.
Pamit Justin sambil mencium puggung tangan milik ibunya. “hati hati ya nak,semoga
kamu selamat sampai sana”. Ucap ibunya sambil mengusap puncak kepala milik
Justin.
Justin berangkat pergi meninggalkan
ibunya, rumahnya dan juga Indonesia. Sesampainya Justin disana ia merasa kagum
terhadap bangunan besar yang berada di depannya saat ini. Ya,bangunan itu
adalah bangunan Universitas besar Inggris, ia segera berlari dan memasuki
bangunan tersebut.
Pada akhirnya Justin dapat mencapai
cita citanya ke Universitas besar Inggris dan membuat ibunya itu bangga…
-TAMAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar