Post Blog Hasil Karya

Proposal Kolimta


PROGRAM KEGIATAN
KOMUNITAS LITERASI MTS. TAUHIDUL AFKAR
(KOLIMTA)

Pendahuluan

Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman). Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di Madrasah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik.
Rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Jumlah perpustakaan dan buku buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi Madrasah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap anak di Madrasah dasar diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai.
Secara luas, literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar membaca dan menulis. Ia juga mencangkup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003)
Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan  kita  adalah  sangat  mengedepankan  kecerdasan  intelektual,  namun mengenyampingkan pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar, berpendidikan tinggi, tapi tak tahu sopan-santun, tak punya sikap tenggang rasa, tak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya, banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang begitu luhur.
Anak-anak yang duduk di bangku Madrasah dasar merupakan usia emas sehingga penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus menggunakan pendekatan yang komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan memicu mereka untuk berpikir kritis namun dinamis agar tetap terjaga situasi harmonis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam pengembangan pembelajaran, guru juga harus mampu memilih dan memanfaatkan bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk membaca buku-buku yang berkualitas, karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa untuk kreatif dan berdaya cipta.
Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di Madrasah, pihak sekolah dengan perpustakaannya, juga peran serta orang tua dalam memperhatikan kegiatan literasi, membaca dan menulis anak di rumah. Tidak lupa peran pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi.
A.      Konsep Dasar Literasi
a.       Literasi Dasar
Mengembangkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
b.      Literasi Perpustakaan
Menggalakkan kegiatan literasi dengan menggunakan referensi yang ada di perpustakaan.
c.       Literasi Tekhnologi
Menggunakan kemajuan tekhnologi untuk memudahkan kegiatan literasi.
d.      Literasi Media
Menggunakan media sebagai media kampanye literasi. Media terbagi menjadi media online seperti pembuatan blogsite yang akan me-link ke website Komunitas Literasi Tauhidul Afkar (Kolita) MTs Tauhidul Afkar, facebook dan twitter. Sementara media cetak bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan koran agar menyediakan kolom khusus bagi karya anak, seperti puisi, karangan bebas, cerita bergambar, dsb; atau bekerja sama dengan stasiun TV dan radio untuk menyiarkan dan mengampanyekan gerakan literasi.
e.       Literasi Visual
Kemampuan untuk mengapresiasi design grafis dan teks visual.
B.       Tujuan
Tujuan untuk menjadikan Madrasah sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang komprehensif.

Program Aksi dari Gerakan Literasi MTs. Tauhidul Afkar ini adalah :
1.         Menawarkan, mengajak masyarakat Madrasah (siswa, guru, manajemen Madrasah, kepala Madrasah dan komite) agar dapat melaksanakan kegiatan literasi;
2.         Menyediakan Buku Bacaan Bagi Siswa melalui kerjasama dengan komite Madrasah dan wali murid;
3.         Membiasakan siswa untuk mau membaca minimal 10-15 menit sehari di Madrasah dan membiasakannya di rumah;
4.         Meningkatkan jumlah siswa/masyarakat sekolah memiliki minimal 1 buku untuk di baca di madrasah/kelas maupun di rumah atau One Child Book,;
5.         Mendorong Orang Tua agar dapat membelikan minimal 1 buku untuk satu semester atau 1 buku satu tahun, yang kemudian dijadikan perpustakaan rumah ataupun disumbangkan untuk perpustakaan madrasah;
6.         Memberikan penghargaan membaca (Reading Award) bagi siswa terbanyak membaca buku agar meransang siswa agar terus membaca;
7.         Memberikan pelatihan menulis, agar siswa dapat menulis kembali buku yang telah dibaca dalam bentuk resume buku atau resensi buku;
8.         Memberikan penghargaan kemampuan menulis (Writing Award) bagi siswa terhadap buku yang dibaca agar meransang siswa untuk bisa menulis;
C.      Sasaran
1.         Prioritas adalah Siswa dan siswi Madrasah Tsanawiyah Tauhidul Afkar
2.         Masyarakat sekolah
D.      Pelaksanaan
Teknis Konsep Literasi (Harian, Mingguan, Bulanan, Per Semester/enam bulanan)
Madrasah :
HARIAN
1.         Membaca buku-buku budi pekerti, buku-buku umum, majalah, dan koran 10 menit sebelum pelajaran dimulai di kelas masing-masing.
2.         Menyediakan Pojok Literasi di Perpustakaan, taman, atau lokasi manapun yang nyaman di lingkungan Madrasah.
3.         Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, bermain drama, menggambar, kerajinan tangan, dst) di Pojok Literasi.
4.         Membuat Majalah Dinding di perpus Madrasah sebagai media apresiasi karya anak.
5.         Membuat Site-Blog sebagai media apresiasi di dunia maya. (https://literasi-kolimta.blogspot.com/)
6.         Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang mengandung nilai-nilai budi pekerti luhur.
7.         Memposting gambar/cerita kegiatan literasi di media sosial (facebook Mading MTs Tauhidul Afkar).

MINGGUAN
1.         Mengadakan quis atau perlombaan kegiatan literasi (lomba membaca, menulis, berpuisi, drama, menari) yang menyenangkan.
2.         Meminta dan memotivasi anak untuk berkunjung ke Perpustakaan Taman yang merupakan kegiatan mingguan Perpustakaan.
3.         Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya (mengarang, puisi, gambar, dll) untuk dimuat baik di media online maupun media massa.
4.         Melakukan Evaluasi dan Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi di akhir pekan.

BULANAN
Mengadakan kegiatan kunjungan ke pusat-pusat Literasi (Gramedia, Museum, dst).

PER SEMESTER / ENAM BULAN
1.         Memberi reward kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik dalam bidang literasi (reading award dan writing award)
2.         Mendorong orang tua siswa untuk menjadi penyumbang buku anak di akhir semester

E.       Strategi Pelaksanaan
a.         Pustakawan Madrasah mengadakan sosialisasi pengantar kepada siswa/siswi baru di awal tahun.
b.         Perpustakaan melaksanakan tata kelola SIM Perpustakaan
c.         Perpustakaan melakukan audiensi.

F.       Monitoring dan Evaluasi
a.         Madrasah kepada Perpustakaan
b.         Perpustakaan kepada murid

G.      Penutup
Demikianlah laporan ini dibuat. Semoga dapat menggambarkan kegiatan yang dimaksud serta dapat dijadikan kerangka acuan kerja Gerakan Literasi MTs. Tauhidul Afkar.



Mengetahui,


Kepala Madrasah




(Ai Maskuroh, SE.)

WKM Kesiswaan




(Popi Syapi’ah, S.Pd.I)

Untuk lengkapnya word akan dilink disini.... Insya Alloh. Ya, Ini dia ........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2019 Komunitas Literasi Tauhidul Afkar | Guru - Siswawi - Sun3TeA Didesain Oleh: Dudi Ridwan | TeA-Blogger-Bageur

Copyright © 2019 Komunitas Literasi Tauhidul Afkar | Guru - Siswawi - Sun3TeA Didesain Oleh: Dudi Ridwan | TeA-Blogger-Bageur

Diberdayakan oleh Blogger.