Post Blog Hasil Karya

Menulis Cerita | Siswa 7A ::: M. Rival

TIDAK BERPUTUS ASA

Penulis : M Rival

Ada seorang anak yang bernama putra dia berumur 13 tahun cita-cita dia ingin menjadi pemain pemain sepak bola. dia di tinggal ayahnya sejak putra berumur 9 tahun dan ibunya hanya pedagang nasi goreng putra ingin sekali masuk ke tim (SSB PANGRANGO) tapi dia tidak mempunyai cukup uang untuk membeli baju sepak bola putra pun mengumpulkan uang selama 1 bulan.

Dan uang sudah terkumpul lumayan banyak namun ibu putra bangkrut sehingga uang yang di kumpulkan putra di berikan kepada ibunya. Putra pun tidak bisa melanjutkan keinginannya masuk SSB Pangrango.

Keesokan harinya, Putra mulai berualan dengan modal kecil di sekolahnya. Ia berkelling saat istirahat menjual gorengan milik ibunya. Dengan modal kecil itu hanya beberapa rupiah yang ia dapatkan. Bel pulang sekolah berbunyi.

“kriiiing……” tiga kali bel itu berbnyi.

Putra akhirnya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, putra mengetuk pintu rumah.

”Tookk..tok…tok…!” Assalamu’alaikum,, “ suara putra nyaring terdengar kepada ibynya.

“Waalaikum salam” Jawab ibu penuh semangat membuka pintu saat putranya pulang.,

“Bu,,, hari ini aku hanya dapat Rp. 10.000 “

“Tidak apa-apa, Nak. Bersyukurlah kita masih mendapatkan rezeki dari Allah.” Sapa hangat ibu kepada anaknya.

Kegigihan Putra saat mencari uang, tidak terasa dalam tiga bulan uang itu dapat terkumpul.

Putra sangat bahagia dengan uang itu mungkin ia dapat masuk ke SSB Pangrango.

Namun Tuhan berkehendak lain…..

“Nak,,,” Sahut ibu lirik kepada anaknya pagi itu.

“Ada apa, Bu?” jawab Putra sedikit panik mendengar ibu memanggil anaknya dari kamar.

Tidak lama kemudian Putra menemui ibu sedang terbujur kaku di atas tempt tidurnya. Tangan dan kakinya kaku, ia manatap sedih wajah anaknya yang sedang berada di pintu kamar ibu. Putra pun bergegas lari mendekati ibu. “Bu… ada apa?, Ibu kenapa??” jeritan putra menangis saat melihat ibunya dengan kondisi demikian.

Tidak lama kemudian, tetangga datang membantu sang ibu untuk di bawa ke rumah sakit. Dokter mendiagnosa ibu terkena struk. Putra pun kaget, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia teringat ada uang tabungan dari hasil jualan gorengan, namun ternyata belum seberapa.

Sehari kemudian, banyak tetanga yang menbantu putra sementara ibunya berada di rumah sakit  yang tidak jauh dari rumahnya.keesokan harinya putra berdagang di sekolahnya lagi dan putra mengcapkan ‘’alhamdulilah’’daganganya terjual semua tetapi tidak cukup untuk membiayai ibunya karena ibunya sangat parah putra memutuskan untuk meminjam kepada tetangganya dan tetangganya meminjami uang kepada putra ,putra langsung bergegas kerumah sakit dan putra langsung membayar ibunya namun ibu nya tidak bisa di bawa kerumah karana ibu nya masih dalam pengobatan satu minggu berlalu ban ibu putra bisa di bawa pulang dan dokter memberinya obat agar ibu putra cepat sembuh/pulih tiga bulan ibu putra sudah bisa beraktivitas seperti pada umumnya dan putra bisa bermain sepak bola dan cita-citanya tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2019 Komunitas Literasi Tauhidul Afkar | Guru - Siswawi - Sun3TeA Didesain Oleh: Dudi Ridwan | TeA-Blogger-Bageur

Copyright © 2019 Komunitas Literasi Tauhidul Afkar | Guru - Siswawi - Sun3TeA Didesain Oleh: Dudi Ridwan | TeA-Blogger-Bageur

Diberdayakan oleh Blogger.