Post Blog Hasil Karya

Menulis Cerita | Siswa 8A ::: Nurul Khazna

MENGGAPAI MIMPI UNTUK MENJADI SEORANG USTADZAH

By: Nurul Khazna

      Avara Zaquenadya dia seorang gadis yang cantik,sholehah,pintar. Dia tinggal bersama ibunya seorang, karena ditinggal ayahnya sejak berumur dua tahun dan memiliki adik laki-laki yang berumur tiga belas tahun ,Avara yang sekarang delapan belas tahun, dia ingin sekali mewujudkan cita-citanya menjadi seorang ustadzah. Avara sudah menabung sejak dia duduk dibangku dua smp karena ingin sekali meneruskan pendidikannya ketika dia suadah lulus aliyah nanti lebih tepatnya dia ingin berkuliah, dia sangat ingin berkuliah di universitas al-azhar kairo. Dia selalu membantu ibunya berjualan gorengansetiap hari dan diapun bekerja sebagai tukang jait. Dan penghasilannyapun tidak seberapa tetapi dia bisa mencukupi kebutuhan ibu dan adik laki-lakinya.

    Avara kini sudah memakai pakaian putih abu-abu dengan sangat rapih, dan       menggendong tas dibelakangnya. Saat jam sudah menunjukan pukul enam pas, dia langsung menemui ibuya untuk membantunya dan menyiapkan makan pagi di meja makan. Setelah itu dia makan bersama ibu dan adiknya, setelah makan dia langsung mencuci piring yang kotor dan membereskannya. Setelah selesai dia langsung menyalami ibunya ’’ibu Avara berangkat sekolah dulu ya’’ ucap Avara kepada ibunya ’’iya nak hati-hati dan belajar yang sungguh-sungguh ya’’ ucap ibu Avara kepada sang anak yaitu Avara. Avarapun segera beranjak dari dudunya dan berangkat kesekolahnya.

       Sekolah man dua cianjur itu sekolah  Avara untuk avara menuntut ilmu. Setelah belajar tiga jam, bel istirahat pun berbunyi itu waktunya siswa dan siswi untuk segera beristirahat ke kantin dan ada pula yang berdiam diri di kelasnya saja, Avara memilih untuk berdiam diri di kelasnya, Dan ada beberapa temannya yang menghampirinya  ’’Avara kamu mau diterusin kemana??’’ ucap perempuan yang mengngenakan kerudung segi empat berwarna putih ’’insyaalah aku mau diterusin ke universitas al-azhar kairo’’jawab Avara ‘’masyaaallah semoga tercapai ya’’ucap teman nya satu lagi ‘’ kalau Nara mau diterusin kemana??’’tanya Avara kepada Nara ‘’insyaallah Vara aku mau diteruskan ke universitas gajah mada (UGM)’’jawab Nara kepada Avara ‘’masyaallah aku do’a in ya Nara’’ucap Avara kepada Nara ‘’iya makasih yaa Avaraa’’ ucap Nara ‘’iya sama-sama Nara’’Avarapun tersenyum tipis kepada Nara. ‘’kalau kamu mau diterusin kemana Zara’’tanya Avara kepada Zara’’aku mau nya ke universitas Indonesia, do’ain yaa’’jawab Zara kepada Avara ‘’iya selalu kita do’ain kok’’ucap Nara kepada keduanya.

      Avara edang menunggu angkutan umum untuk pulang tetapi hp Avara yang terus bergetar membuat Avara segera mengambilnya dan mengangkat telepon itu ‘’Assalamualaikum ‘’ terdengar suara ibu-ibu yang sedang kepanikan ‘’Waalaikumsalam, ada apa bu cumi’’ tanya avara kepada bu cumi ‘’i-itu tadi Avara adik kamu kecelakaan saat dia ingin pergi kerumahnya menggunakan angkutan umum’’jawab bu cumi sambil tergesa –gesa’’sekarang adik kamu ada di rumah sakit sayang’’ucap bu cumi kepada Avara ‘’terus sekarang bagaimana keadaan ahra ??’’ tanya Avara kepada Bu Cumi “Sekarang adikmu mengalami masa kritis” Ucap Bu Cumi “Astagfirullahaladzim!!Terimakasih Bu Cumi infonya.” Ucap Avara sembari panic “Assalamualaikum” Ucap Bu Cumi “Waalaikumsalam” Jawab Avara dia langsung menaiki angkutan umum yang sudah ada d depannya. Dalam hati Avara tidak berhenti berdo’a untuk Ahraz.

       Setelah sampai di rumah sakit Sayang Avara langsung berlali di koridor rumah sakit dan menanyakan kepada meja pendaftaran. “Suster, maaf, disini ada pasien yang bernama Ahraz Araka?” Tanya Avara sambil tergesa-gesa. “Pasien sedang berada di ruang IGD” Ucap suster itu. “Terimakasih banyak suster.” Ucap Avara kepada suster itu, dan suster hanya mengangguk dan tersenyum ramah.

        Setelah menemukan ruang IGD yang ditempati Ahraz dia langsung masuk dan melihat tubuh adiknya yang sudah terpasang berbagai alat medis. Dokter pun datang dan menghampiri Avara. “Apakah Anda dari keluarga ini,?” Ucap dokter itu. “Iya, saya kakaknya” Jawab Avara. “Mohon maaf Anda harus  segera menghampiri ruang administrasi” Titah sang dokter. “Iya saya akan segera kesana.” Jawab Avara. Setelah sampai di ruang administrasi. Dokter pun memberitahu bayaran yang harus di keluarkan. “Kamu kaka Ahraz?” Tanya dokter itu. “Iya bener dok, saya kakak Ahraz.” “Ahraz itu harus melakukan oprasi di karenakan benturan di kepalanya sangat keras” ucap dokter itu panjang.”Jadi gimana dok?” Tanya Avara. “Kalau adik kamu ingin di oprasi, segera membayar biaya oprasi. Yaitu biaya nya lima puluh juta.” Avara pun tersentak kaget. Dia langsung menjawab dokter itu. “Kalo besok bisa dok bayarnya?” Tanya Avara. Dokter hanya mengangguk  “Saya akan membayarnya besok, dok.” “Iya saya tunggu.”.

Satu tahun kemudian…

        Sesampainya di rumah Avara langsung memecahkan celengan yang berbentuk ayam dan berisi uang sejumlah tujuh puluh lima juta.Dan dia langsung menuju rumah sakit lagi dan membayar biaya oprasi itu.

       Hari kehari Avara terus bekerja dari pagi sampai sore dan mendapatkan uang yang cukup untuk mendaftaerkan diri di universitas Al-Azhar Kairo. Dia langsung berkemas karena minggu depan dia akan berangkat ke Mesir untuk melanjutkan kuliahnya. “Ibu, Avara minggu depan akan pergi kuliah ke Mesir,. Ibu disini jaga diri baik-baik ya, Avara akan selalu menghubungi Ibu dan Ahraz.” Izin Avara kepada Ibunya. “Iya, Ibu akan selau jaga diri Ibu dan Ahraz untuk selalu baik-baik saja. Dan selalu mendoakan kamu disana.”

   Dua tahun kemudian, Avara sudah menjadi ustadzah di pesantren Tauhidul Afkar.Dan Avara sukses bersama keluarganya.

 

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2019 Komunitas Literasi Tauhidul Afkar | Guru - Siswawi - Sun3TeA Didesain Oleh: Dudi Ridwan | TeA-Blogger-Bageur

Copyright © 2019 Komunitas Literasi Tauhidul Afkar | Guru - Siswawi - Sun3TeA Didesain Oleh: Dudi Ridwan | TeA-Blogger-Bageur

Diberdayakan oleh Blogger.